Berbagai sajian kuliner tionghoa yang memberikan kekayaan kuliner nusantara

Sumbangan Kuliner Tionghoa Untuk Nusantara

Nusantara adalah sebuah kumpulan negara kepulauan terbesar di dunia yang menjadi titik-titik penghubung antara kerajaan Tiongkok, India, Turki, dan kekhalifahan arab. Jadi banyak orang Arab, India, dan Cina yang menetap di berbagai penjuru nusantara.

Namun bangsa Tiongkok memiliki hubungan yang spesial dengan orang-orang di nusantara, mereka membawa sajian kuliner dari tanah Tiongkok yang kaya.

Kerajaan Ming, Han, dan lain-lain yang telah berkuasa di Tiongkok telah mencapai puncak kejayaan mereka, ini membuat rakyatnya bisa mencoba berinovasi dengan makanan yang sudah ada. Contohnya seperti sajian Bebek Peking & Hainan yang sangat lezat atau pun Mapo Tofu dari Sichuan. Semua inovasi kuliner ini dibawa oleh masyrakat tiongkok yang kemudian menetap di nusantara.

Hari ini kita bisa menikmati mi, bakso, kwetiaw, bakpao, dodol, dan sederet makanan lainnya yang kalau ditelusuri berasal dari Tiongkok.

baca juga: Cerita Kedelai & Tempe Di Nusantara

Awal Masuk Kuliner Tiongkok Ke Nusantara

Banyak kerajaan di nusantara yang menjadi pusat persinggahan antara pelaut yang berlayar di laut Cina Selatan dan India. Selat Malaka terkenal sebagai area persinggahan para pelaut zaman dahulu kala yang bermukim di sini.

Kebanyakan makanan Tionghoa yang masuk dari sini berasal dari Suku Hokkian menurut Aji Bromokusumo, seorang pakar kuliner peranakan Tionghoa. Buktinya adalah dialek Hokkian banyak digunakan untuk merujuk makanan seperti Kwetiaw dan bihun.

Bukti lain bagaimana kuliner Hokkian sangat mempengaruhi kuliner nusantara adalah penyebutan kecap yang berasal dari kata Gui Cap.

Etnis Tionghoa yang datang ke nusantara menyebar di berbagai kerajaan. Contohnya di banyak orangTionghoa yang bermukim di Singkawang dan Pontianak adalah keturunan orang tionghoa yang sudah menetap di kerajaan Kutai.

Banyak juga orang Tionghoa di wilayah Pajajaran dan Mataram dan Majapahit. Di Jakarta juga ada Cina Benteng. Bahkan selain kuliner warisan lain budaya Tionghoa yang diadaptasi dan sudah menjadi bagian masyarakat adalah Tapak Beksi, silat Betawi yang terkenal di Jakarta.

Etnis Tionghoa pun bukan saja bermukim di kota pelabuhan seperti Jakarta, Surabaya, atau Makassar, bahkan mereka masuk sampai ke pelosok di kepualauan terpencil, mungkin ini karena mengikuti jalur perdagangan.

Khazanah kuliner nusantara yang bercampur dari segala etnis yang bermukim di sini, menjadikan kekayaan kuliner nusantara sebagai suatu hal yang unik. Bahkan di banyak masakan, selalu ada pengaruh cara masakan Tiong Hoa di sana.

baca juga: Sepenggal Sejarah Kuliner Nusantara

Lahirnya Chinese Food Signature Dish Di Nusantara

Meskipun masyrakat tiongkok membawa kekayaan kulinernya ke nusantara, namun banyak bahan yang biasa mereka gunakan untuk memasak tidak ada di sini, jadi mereka harus mencari bahan dan rempah penggantinya.

Berbeda dengan kuliner asalnya dari Tiongkok, di nusantara kuliner-kuliner banyak yang menggunakan santan karena memberikan rasa yang kaya dan khas. Dari sini lahirnya siganture dish kuliner tiongkok yang lahir di nusantara.

Dalam perayaan Cap Go Meh pun biasanya ada lontong yang disajikan bersama dengan opor ayam, ini adalah salah satu jenis masakan pernakan Tionghoa yang resepnya sudah berubah dibanding dengan yang terjadi di tanah asalnya.

Selain itu muncul juga kreasi masakan baru yang dimulai oleh keturunan tionghoa di sini seperti kembang tahu, mie, bihun, soun, tauco, dan kecap seraya memanfaatkan bahan-bahan setempat, ini yang dikatakan dalam buku Peranakan Tionghoa Indonesia, Sebuah Perjalanan Budaya karangan Helen Ishwara.

Begitu juga tutur Menurut Joseph “Aji” Chen, wakil koordinator Dewan Pakar Asosiasi Peranakan Tionghoa Indonesia (Aspertina), para perantau yang pergi ke negeri selatan beradaptasi dengan bahan makanan yang ada, bahkan memunculkan kreasi baru.

Pada gilirannya kreasi orang Tionghoa ini menyebar ke penjuru nusantara, siapa yang tidak mau memakan sajian kuliner lezat? Semua orang akan suka dan hal ini pun akan menyebar, ada syarat dan proses bagaimana sebuah ide bagus bisa menyebar.

Pada gilirannya penyebaran kreasi kuliner dari orang Tionghoa nusantara ini membuat kekayaan kuliner nusantara semakin kaya dengan cita rasa unik yang khas.

Dalam menyambut perayaan Imlek, merilah kita belajar untuk mendalami lebih banyak hal tentang kekayaan nusantara khusus pada kuliner, dimana semua etnis memiliki pernanan penting dalam penyebaran makanan dan minuman lezat  nusantara.

Proses penyebaran ini masih terjadi sampai hari ini. Misalnya seperti Se’i dari Nusa Tenggara Timur yang mulai digemari di banyak kota besar di Pulau Jawa.

Inovasi kuliner pun masih diperlukan oleh kita sekarang untuk tetap membuat bisnis kuliner tetap menjadi pasar bisnis yang menarik. Kalau mau tahu alasannya kalian bisa baca selengkapnya di sini.

Mari rayakan Imlek dengan tetap menerapakan protokol kesehatan supaya orang-orang yang kita sayangi tetap terjaga.

Bacaan lain:

5 Sajian Sambal Nusantara Yang Bikin Kangen

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *