ilustrasi cara melakukan tes pemasaran

Lakukan Tes Pasar Untuk Bisnis Kuliner

Dalam berbisnis ada banyak proses bagaimana sebuah produk bisa djiual. Proses tes pasar ini lazim dilakukan oleh perusahaan besar dan kita akan membahas bagaimana prosesnya.

Dalam melakukan bisnis tes ini penting supaya kamu tak terjun dengan buta, jadi ini semacam usaha pelaku bisnis kuliner dalam membaca pasar. Bagaimana kondisinya, apakah penetrasi marketnya bisa dilakukan, dan seterusnya.

Bagaimana cara melakukannya?

Strategi Tes Pasar

Salah satu syarat paling penting dalam berbisnis adalah memiliki modal atau setidaknya aanda memiliki orang yang akan memberikan modal.

Misalnya anda memiliki uang 10 juta untuk memulai bisnis kuliner, untuk melakukan tes pasar anda bisa mengambil satu atau dua juta untuk membuat produk untuk diberikan kepada konsumen.

Tujuannya adalah untuk melihat bagaimana respon orang-orang ketika mengkonsumsi produk itu.

Di artikel sebelumnya kita membahas tentang bagaimana melakukan market reserach dan jenis produk seperti apa yang bisa anda jual.

 Artikel Ini membahas bagian selanjutnya untuk dapat membuatmu melakukan hal tersebut.

1. Membuat Prototip Produk atau Jasa

Prototip ini adalah produk yang akan dicoba dipasarkan olehmu

Dari modal dua juta ini gunakan untuk membuat produk yang akan dipasarkan, buatlah beberapa macam dan sesuaikan dengan target pasarnya, untuk siapa produk ini.

Misalnya anda akan membuat sebuah produk makanan yang akan dititipkan di warung yang menyasar anak-anak sebagai konsumen utamanya.

Maka produk tersebut harus menarik buat anak-anak, baik dari segi tampilan, pengemasan, dan rasa. Mungkin anda akan pilih rasa manis.

Kemudian kamu akan memasarkan produk ini kelima warung.

Mungkin setelah dua atau tiga minggu kamu akan melihat penjualannya apakah bagus atau tidak.

Jika penjualannya jelek berarti ada hal yang harus diubah. Mungkin dari segi kemasan atau malah produknya sendiri.

Baca juga: Kenapa Ide Kulinermu Butuh Penyempurnaan

2. Membangun Minimum Viable Product (MVP)

Minimum Viable Product adalah konsep pemasaran yang sering digunakan oleh Startup, maksudnya adalah cara paling sederhana yang bisa kau lakukan untuk menjual produk.

Jadi ketika kamu membuat purwa rupa produk, hasil jadi pertama. Maka kamu akan langsung mencobanya ke orang-orang yang potensial jadi pelanggan.

Ini kenapa kamu hanya akan menggunakan satu atau dua juta pertama untuk membuat purwarupa (prototype) untuk diberikan dan diberi tanggapan oleh orang-orang yang mungkin menjadi pelanggan potensial.

3. Dengarkan Kritikan Pelanggan

Dalam mengembangkan produk kuliner masukan dan kritik itu penting agar produk kita berkembang.

Misalnya jika kita gunakan makanan yang dititip ke warung sebagai contohnya, maka kamu bisa memberikan produk tersebut kepada anak-anak tetangganmu, lalu lihat apakah mereka suka, biasa saja, atau malah tidak suka.

Jika mereka tidak atau biasa saja, kamu bisa bertanya dengan membandingkan produkmu dengan apa yang biasa mereka beli.

Misal kamu membuat keripik pisang, setelah anak-anak itu makan ternyata mereka biasa saja. Lalu tanyakan apa camilan yang biasa mereka beli, lalu minta mereka untuk membandingkannya dengan keripik pisang buatanmu.

Nah, misal kalau anak-anak itu jawab kurang enak, maka kamu bisa mencoba berbagai variasi dengan bumbu-asin manis.

Jika rasa makananmu bisa bersaing dengan Citatos atau Chitoz maka itu bisa masuk menjadi pilihan camilan yang akan anak-anak beli, artinya harga yang kau pasang nanti bisa lebih atau kurang sedikit dibandingkan ciki itu.

Baca juga: 5 Promosi Makanan di Media Sosial

4. Ubah Produk Agar Sesuai Dengan Pasar

Tahap ini kamu lakukan setelah membuat produk dan memberikannya ke konsumen lalu mendapatkan tanggapan mereka.

Ketika kamu mengubah produk atau memodifikasinya, lakukan sesuai dengan arahan dari tanggapan yang kau peroleh.

Misalnya anak-anak yang kau berikan jajanan warung itu, ingin rasanya lebih gurih, maka kamu bisa membuatnya seperti itu.

Kemudian berikan lagi dan kamu akan lihat reaksi mereka terhadap produk yang diubah lagi.

Pertanda paling ampuh adalah ketika mereka menyukainya dan ingin lebih tentang produk makananmu.

Lalu kau bisa tanyakan harga berapa yang rela mereka bayar untuk mendapatkan produkmu tersebut.

Nah, setelah kamu mendapatkan reaksi yang kamu harapkan, seperti rasa yang cocok, dan mereka meminta produk kulinermu lagi, maka sudah saatnya kamu memasuki tahap selanjutnya, yaitu membuat perencanaan pemasaran.

5. Membuat Rencana Pemasaran

Rencana pemasaran itu ada banyak macamnya, jika kamu mengikuti mereka yang berbisnis di ranah startup maka umumnya mereka akan memulai dengan media sosial dan website untuk memasarkan produk tersebut.

Nah, namun rencana pemasaran yang tepat untukmu akan tergantung bisnis kuliner apa yang kau buat.

Misalnya jika kau berbisnis dengan penjualan mengandalkan platform belanja seperti Go Food dan Grab Food, maka menggunakan media sosial pun cukup. Kamu tinggal membuat iklan di Instagram dan membuat konten yang sesuai untuk memasarkan produkmu.

Jika kau membuat produk kuliner jajanan anak-anak untuk dititipkan ke warung dan mereka yang tinggal di sekitar warung tersebut tidak banyak yang memiliki smartphone, maka kamu bisa meminta penjaga atau pemilik warung untuk merekomendasikan jajananmu.

Intinya cari dulu bagaimana keadaan orang-orang yang kamu sasar ini, baru setelahnya kamu bisa meracik strategi pemasaran yang cocok dengan calon pelanggan yang potensial ini.

Baca juga: Tren Kuliner 2021

6. Lakukan Terus Eksperimen

Semua tahapan ini dimaksudkan sebagai eksperimen yang terarah sehingga kamu mendapatkan data yang bisa memprediksi kesuksesan penjualan produk kulinermu.

Itulah kenapa jika kau punya modal 10 juta umpamanya, gunakan hanya satu atau dua juta saja untuk membuat purwarupa produk kuliner dan melihat bagaimana tanggapan calon pelangganmu, semua ini untuk data.

Namun dari sisi mindset ini kamu perlu paham tentang mainset experimental, yaitu kamu akan lebih banyak mencoba dibandingkan langsung memasarkan hal ini.

Dengan mindset experimental atau coba-coba ini kamu akan lebih berani untuk gagal tapi mendapatkan data yang bisa menunjang kesuksesan bisnismu secara jangka panjang.

Dalam membuat produk yang digandrungi oleh pelanggan itu sulit, karena itu kamu akan banyak mencoba sebelum bisa mendapatkan formula atau cara mendapatkan produk yang tepat.

7. Gunakan Design Thinking

Design Thinking adalalah istilah bagaimana agar kreasi produkmu lebih terarah, dengan menggunakan hal ini maka kamu bisa bereksperimen dengan lebih baik.

Dalam Design Thingking ada 5 tahapan, yaitu:

  • Empati, Penelitian untuk mencari kebutuhan pelanggan
  • Mendefinisikan, tahap ini kamu akan mendefinisikan apa yang menjadi kebutuhan pelanggan
  • Pengidean, Tahap ini kamu akan melakukan brainstorm untuk memberikan solusi terhadap masalah yang dihadapi calon pelanggan.
  • Purwarupa, memberikan solusi yang berupa produk atau servis
  • Tes, Dimana kamu akan mencoba sendiri produk purwarupa tersebut

Dengan melakukan design thingking maka kamu eksperimen untuk membuat produk yang dibutuhkan atau disukai konsumen akan lebih terarah.

Kesimpulan

Dalam berbisnis penting untuk mengarahkan produk yang kau buat untuk pelangganmu, sehingga kamu bisa membuat sesuatu yang sesuai dan bermanfaat untuk mereka.

Lalu kamu bisa mendapatkan hal ini untuk mencapai kesuksesan dalam berbisnis kuliner, dan cara bisnis startup ini menyediakan wawasan bagaimana kamu akan mencapai kesuksesan itu.

Lakukan 7 tahap ini dalam meracik produk kuliner dan memasarkannya:

  • Buatlah Purwarupa produk atau jasa
  • Membangun Minimum Viable Product (MVP) untuk melihat apakah pasarnya ada untuk produkmu ini
  • Dengarkan kritikan dari pelangganmu
  • Ubah produk atau jasa agar sesuai dengan pasar
  • Membuat rencana pemasaran
  • Gunakan proses Design Thingking untuk membuat produkmu

Nah, segitu saja artikel ini dan kalau bisa tolong share juga ya, semoga ilmunya bermanfaat dari artikel ini.

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *