Ilustrasi tren makanan

3 Cara Membaca Tren Makanan di Media Sosial

Industri Food and Beverage (F&B) atau dikenal juga sebagai industri makanan dan minuman itu dikenal memiliki perubahan tren yang cepat.

Banyak sudah produk yang datang dengan cepat seperti es kepal milo, kemudian menghilang. Di bulan Agustus ini tren makanan sedang ada di olahan dagang dengan menu makanan asia. Namun tren tentunya akan bergeser ke makanan lain.

Untuk itu kamu perlu membaca tren, artikel ini akan mengulas bagaimana cara membaca tren.

1. Perhatikan komunitas dan akun berpengikut besar di media sosial

Sebenarnya ada banyak tren masakan itu, mungkin kamu hanya tahu yang paling populer saja, namun komunitas penyuka bakmi, daging, atau vegan memiliki tren makananya tersendiri.

Kamu bisa melihat tren ini dengan memerhatikan akun akun dengan pengikut besar. Coba lihat mereka sedang mengurusi makanan apa saja, apakah makanan sehat? Olahan daging? Spoon cake? Atau jenis makanan lain.

Lalu lihat juga di akun-akun food vlogger dan blogger. Kamu bisa melihat mereka sedang mengangkat jenis makanan tertentu.

Di awal tahun 2020 salah satu yang berhasil menaikkan tren makanan rumahan dengan jenis oke adalah Chef Bahtiar (@tiarbah), dia menunjukkan bagaimana mengolah ayam dengan magicom saja.

Dia sukses menaikkan tren di sana, sering sekali olahan karya pengikutnya yang dia repost di akunnya.

2. Perhatikan tren tren yang terjadi di komunitas

Selain para chef dan para pembuat konten makanan, kamu bisa juga memperhatikan tren komunitas olahragawan dan pemerhati makanan sehat.

Biasanya masing-masing komunitas memiliki trennya sendiri yang tidak sepopuler tren makanan yang sedang naik.

Untuk makanan sehat kamu bisa melihat akun Instagram Chef Edwin Lau untuk melihat makanan apa yang sedang dia bahas. Kamu juga bisa melihat konten @dietmulaibesok di Instagram untuk melihat tren makanan sehat.

Nah, di komunitas penyuka steak, makanan mewah, dan komunitas lainnya, mereka memiliki tren sendiri yang cocok.

Misalnya makanan kukus sedang jadi tren untuk orang orang yang ingin memiliki pola makan sehat dan lain sebagainya.

[mc4wp_form id=”14″]

3. Jangan jadikan semua tren sebagai patokan untuk membuat produk kulinermu

Hal paling penting dalam berbisnis adalah mengetahui mana tren yang bisa membuatmu produk kulinermu semakin laku, tidak semua tren memiliki efek yang sama untuk bisnismu.

Kamu harus bisa memilah mana tren yang akan membuat bisnis kulinermu makin dikenal dan laris manis.

Kalau kamu menyuguhkan masakan yang digoreng yang gurih, jangan masuk ke tren makanan sehat, jangan klaim bahwa makananmu diperuntukkan untuk mereka yang inign memiliki pola makan sehat. Bisa-bisa tren ini berbalik, orang-orang yang peduli dengan asupan kalorinya malah menyerang akunmu di media sosial.

Jadi pilihlah tren dengan bijak.

Jangan lupa daftarkan emailmu untuk mendapatkan konten bermanfaat lainnya dari Rendunk ya.

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *